Soal Sapi : Kasihan Jabar Banten dan DKI
Didalam supply demand sapi , sudah jelas ada data bahwa di daerah Banten Jabar dan DKI ada perbedaan yg banyak antara ketersediaan sapi dan permintaan akan daging sapi, Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa sebagian besar impor sapi justru dikonsumsi di 3 wilayah ini, karena daerah ini tidak memilki peternakan sapi dalam jumlah berarti.
Sementara itu daerah yang dianggap surplus atau mencukupi praktis hanya, Nusa Tenggara,Bali, jawa Timur, Jawa Tengah DI Jogya dan Sulawesi Selatan
Pemerintah tahun 2012 menurunkan impor sapi dan daging, Untuk sapi dari 700 rb ekor jadi hanya sekitar 250 rb. Logikanya , wajar jika kekurangan akibat penurunan impor itu dihaarpkan dipenuhi dari pasokan dari wilayah itu
Tapi apa yg terjadi ?, bahkan dari sentral produksi itupun mengurangi pasokannya ke Jabar Banten DKI .
Ternyata wilayah wilayah produk itu juga mengurang perdagangan antar wilayahnya seperti jelas pada kutipan berita di bawah ini
Untuk Bali ini beritanya
Kuota Sapi Perdagangan Antarpulau Diturunkan
Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali menurunkan kuota sapi yang diperdagangkan pada 2012 dibandingkan dengan 2011.
"Kuota sapi yang diperdagangkan pada tahun ini adalah sebesar 61.000 ekor sedangkan tahun lalu sebanyak 76.500 ekor," kata Kepala Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra, di Denpasar, Kamis.
Dia mengatakan, pada 2011 lalu terjadi penambahan pasokan sapi yang diperjualbelikan antar daerah, sebab permintaan meningkat.
Peningkatan permintaan itu, lanjut Sumantra, terutama terjadi saat menjelang hari raya Lebaran dan pergantian tahun pada tahun tersebut.
"Kami menurunkan jumlah sapi yang diperdagangkan bertujuan untuk menstabilkan populasi ternak peliharaan tersebut," ujarnya.(IGT)
Untuk Daerah Istimewa Jogya ini kutipanberitanya
DIY bakal Batasi Penjualan Sapi ke Luar Provinsi
Senin, 28 Januari 2013, 16:41 WIB
Lebih lanjut Retno mengatakan, untuk membatasi pengiriman sapi ke luar DIY akan diterbitkan SE (Surat Edaran) Gubernur DIY kepada bupati/wali kota. Konsep SE sedang disiapkan. ''Insya Allah hari ini (Senin, 28/10) mulai proses koreksi di Pak Sekda (Ichsanuri) dan seterusnya,'' tutur dia.
Menurut Mantan Sekretaris Kepala Dinas Pertanian DIY ini, SE Gubernur DIY tersebut sifatnya pembatasan, bukan larangan, karena namanya perdagangan tidak bisa dilarang. Kriteria sapi yang dibatasi pengirimannya ke luar DIY adalah: sapi yang bobot hidup di atas 400 kilogram dan sapi betina yang produktif
Sedangkan untuk Jawa Timur
http://jatim.tribunnews.com/2012/11/19/pemprov-batasi-penjualan-sapi-ke-luar-provinsi
Pemprov Batasi Penjualan Sapi ke Luar Provinsi
Senin, 19 November 2012 15:51 WIB
TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA - Pemprov Jatim sementara membatasi penjualan atau pengeluaran sapi ke luar provinsi. Kebijakan tersebut dibuat untuk menjaga keseimbangan suplai dan permintaan sapi di Jatim.
Kepala Dinas Peternakan Jatim, Maskur mengatakan, pembatasan
sebenarnya berlaku sejak 9 November lalu menyusul keluarnya surat No 524.3/7306/115.02/2012 tentang Pembatasan Sementara Pengeluaran Sapi dari Jawa Timur.
Mudah di bayangkan ketika pasokan baik dari impor/Luar negerI maupun Lokal di kurangi secara significant,maka terjadi kelangkaan sapi, dan naiknya harga daging sapi di daerah seperti Banten JaBar dan DKI
Tindakan daerah yang membatasi,bertujuan ingin melindungi konsumen daging di wilayahnya dan jaga populasi sapi di daerahnya,
Tentunya ini indikasi memang tidak ada surplus yang cukup untuk menalangi pengurangan impor
Tentu jadi pertanyaan dimana ada nya sapi hasil sensus ? ataupunmana data yang mengatakan kita on the right track menujuswa sembada 2014 ??